Trump Janji ke Pemimpin Negara Arab, Israel Tidak Diizinkan Caplok Tepi Barat
NEW YORK (Santrindalan.id) – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meyakinkan para pemimpin Muslim tidak akan mengizinkan Israel mencapok Tepi Barat. Janji itu disampaikan Trump saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) tertutup yang diadakan di sela-sela Sidang Umum PBB di New York.
Demikian dilaporkan Politico, Kamis (25/9/2025), mengutip enam sumber yang mengetahui masalah tersebut. Para pemimpin Arab dan Muslim mendesak Washington memprioritaskan pengakhiran perang Israel di Gaza.
Tim Trump bahkan mengedarkan white paper yang menguraikan rencana pemerintahannya menghentikan pertempuran, termasuk komitmen eksplisit menentang aneksasi.
KTT tersebut diinisiasi oleh Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani. Sejumlah kepala negara dan pejabat tinggi hadir, termasuk Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Raja Yordania Abdullah II, Presiden Indonesia Prabowo Subianto, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif, Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly, Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan, dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan.
Dalam pernyataan bersama yang dirilis Riyadh, para pemimpin tersebut menegaskan mengakhiri perang Gaza adalah langkah pertama menuju pencapaian perdamaian yang adil dan abadi.
Mereka memperingatkan mengenai bencana kemanusiaan yang tak tertahankan dan jumlah korban sipil yang besar. Otoritas kesehatan Gaza melaporkan lebih dari 65.000 warga Palestina tewas sejak Oktober 2023.
Para pemimpin tersebut menuntut gencatan senjata segera yang akan memungkinkan kembalinya penduduk yang mengungsi, dan memastikan aliran bantuan kemanusiaan tanpa hambatan. Mereka juga menolak keras segala bentuk pemindahan paksa warga Palestina.
Selain itu, mereka menyerukan peta jalan stabilisasi yang mencakup Tepi Barat yang diduduki dan tempat-tempat suci di Yerusalem, reformasi di Otoritas Palestina, dan rencana rekonstruksi komprehensif untuk Gaza di bawah naungan Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Laporan ini muncul setelah para penyelidik PBB baru-baru ini menyimpulkan bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Sebagian besar wilayah Gaza menghadapi kelaparan buatan manusia dan kehancuran parah setelah bertahun-tahun dibombardir. (*)




