Kolaborasi Dosen dan Mahasiswa UIN Walisongo Latih Literasi Digital Kuatkan Moderasi Beragama

BOYOLALI (Santrindalan.id) – Dosen Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Walisongo Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang melakukan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Simo Boyolali.
Pengabdian Masyarakat yang dilakukan berupa Pelatihan Penguatan Kapasitas Organisasi Kepemudaan dalam Mengampanyekan Moderasi Beragama di Media Sosial.

Kegiatan diikuti oleh 30 peserta dari perwakilan organisasi kepemudaan di Desa Sumber Simo dan dilaksanakan di Kantor Balai Desa Sumber pada Minggu (30/7/2023).Peserta Pelatihan dari IPPNU Kecamatan Simo, MA Muhammadiyah Sumber, Karang Taruna Ganbate, Karang Taruna Bateraja, Fatayat NU Desa Sumber.

Kegiatan ini merupakan aktualisasi dari Karya Pengabdian Dosen kepada Masyarakat dari Nilnan Ni’mah MSI, Fitri MSos dan Alifa Nur Fitri MIKom. Pemateri dalam pelatihan ini adalah Priska Nur Safitri MSos dari MAFINDO dan Adeni A dari Pengelola Rumah Moderasi Beragama Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo.

Pelatihan ini bertujuan memberikan pelatihan kepada organisasi kepemudaan di Desa Sumber Simo untuk mengkampanyekan Moderasi Beragama di media sosial.

Penyelenggaraan Kegiatan Pelatihan ini didukung oleh Mahasiswa KKN MMK Kolaboratif UIN Walisongo dan UIN Sunan Gunung Djati yaitu KKN Sinergi (Sumber Informasi dan Digitalisasi).

HM Alfandi MAg, Ketua Jurusan KPI UIN Walisongo menyampaikan, kegiatan Karya Pengabdian Dosen ini merupakan implementasi dari pilar tri darma perguruan tinggi, terutama pada pengabdian masyarakat.

Di samping itu, kegiatan ini merupakan ikhtiar untuk mendekatkan kampus dengan masyarakat dengan membumikan keilmuan di tengah masyarakat. Serta mewujudkan visi UIN untuk membangun peradaban di tengah masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu Sekretaris Desa Sumber Sabikhis menyatakan Pemdes Sumber mengapresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada penyelenggara serta narasumber.

“Kami berharap setelah pelatihan para peserta bisa menjadi pioner moderasi beragama dengan penggunaan media sosial sebagai sarana dakwah dan berkomunikasi secara positif dan produktif untuk kemajuan Desa Sumber,” katanya.

Priska Nur Safitri MSos menambahkan di tengah perkembangan teknologi masyarakat tidak hanya diharapkan memiliki kemampuan literasi digital yang baik, namun juga diimbangi dengan digital safety dan etike bermedia sosial

“Etika digital perlu kita terapkan dalam kehidupan sehari hari.Bagaimana kita bisa menerapkan netiket dalam kehidupan sehari hari dan dalam bersosial media tidak hate speach,” ujarnya.

Menurut dia, keamanan digital juga harus menjadi perhatian penting. Untuk itu, masyarakat harus bisa menjaga data pribadi dan tidak memberikan identitas pribadi kepada orang lain. (*)

Sharing:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *