KAI Daop 4 Semarang Torehkan Lonjakan Penumpang Selama Juli 2025

SEMARANG (Santrindalan.id) – Tren positif ditunjukkan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 4 Semarang.
Selama bulan Juli 2025, mereka mencatat keberangkatan 637.060 penumpang, angka yang mencerminkan peningkatan 16,5% dari periode yang sama tahun lalu.
Dalam rincian data, 555.997 penumpang tercatat menggunakan Kereta Api Jarak Jauh, sementara 81.063 lainnya menaiki KA Lokal. Keduanya menunjukkan grafik menanjak dibandingkan Juli 2024.
Khusus KA Jarak Jauh, terjadi kenaikan 11,8% dari tahun lalu yang hanya 497.254 penumpang. Sementara KA Lokal mengalami lonjakan tajam hingga 63,5%, naik dari 49.564 penumpang pada Juli 2024.
Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, menyampaikan bahwa antusiasme ini menunjukkan kepercayaan tinggi masyarakat terhadap layanan KAI.
“Angka ini mencerminkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap layanan. KAI yang terus kami tingkatkan. Kereta api kini menjadi pilihan utama karena menawarkan moda transportasi yang aman, nyaman, dan tepat waktu. KAI Daop 4 akan terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik demi memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan,” ujar Franoto, Kamis (7/8/2025).
Stasiun Semarang Poncol menjadi penyumbang penumpang terbesar untuk KA Jarak Jauh, dengan 153.542 orang, disusul Stasiun Tawang (149.272), Tegal (80.833), Pekalongan (64.180), Pemalang (30.996), Cepu (25.766), dan Weleri (20.279).
Adapun layanan KA Lokal didominasi Stasiun Semarang Tawang dengan 35.713 penumpang, kemudian Stasiun Ngrombo (14.416), Poncol (12.304), Cepu (3.408), dan Alastua (3.118).
Kenyamanan, kemudahan layanan digital, serta fasilitas yang terus dikembangkan turut berperan dalam peningkatan minat masyarakat.
“KAI Daop 4 Semarang memandang bahwa volume pelanggan yang tinggi merupakan bagian dari transformasi ekosistem mobilitas yang lebih berkelanjutan. Dengan tingginya jumlah penumpang KA Jarak Jauh dan Lokal, ada kontribusi langsung terhadap penguatan sektor-sektor pendukung lainnya seperti pariwisata, perdagangan, dan ekonomi lokal di sekitar stasiun,” ungkap Franoto.
Ke depan, Daop 4 terus memperkuat kerja sama dengan pemerintah dan mendorong digitalisasi serta integrasi moda transportasi demi sistem layanan yang lebih efisien dan ramah lingkungan. (*)