BPBD Purbalingga Tangani Dampak Hujan Deras Disertai Angin Kencang

PURBALINGGA (Santrindalan.id) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga melakukan penanganan darurat dan pemantauan dampak hujan deras disertai angin kencang yang melanda sejumlah wilayah setempat pada Selasa (21/10) siang hingga sore hari.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purbalingga Prayitno mengatakan hujan lebat disertai angin kencang menyebabkan sejumlah kejadian seperti pohon tumbang, tanah longsor, dan kerusakan ringan pada fasilitas umum.
“Sejumlah titik sudah kami tangani bersama relawan dan masyarakat pada Selasa (21/10). Namun ada beberapa lokasi yang belum bisa ditangani karena kondisi cuaca masih hujan deras, sehingga penanganannya dilakukan hari ini (22/10),” katanya, di Purbalingga, Rabu (22/10/2025).
Lebih lanjut dia mengatakan wilayah terdampak antara lain Kecamatan Kaligondang, Karanganyar, Purbalingga, dan Mrebet.
Di Kaligondang, kata dia, pagar SMPN 1 Kaligondang ambruk, sementara di Karanganyar terjadi longsor di Desa Kaliori, dan Desa Maribaya yang sempat menutup akses jalan serta menimpa satu rumah warga.
“Untuk korban jiwa maupun luka-luka tidak ada, namun beberapa warga mengungsi sementara ke rumah tetangga,” katanya.
Selanjutnya di wilayah Kecamatan Purbalingga, kata dia, sejumlah pohon tumbang dan rumpun bambu menutup jalan di Kelurahan Purbalingga Lor dan Wirasana.
Sementara di Kecamatan Mrebet, lanjutnya, longsor menimpa beberapa ruas jalan desa dan jalan kabupaten yang menghubungkan Tangkisan dengan Kaliori serta Karangmalang.
“Tim BPBD bersama relawan pada Selasa (21/10) sore telah melakukan penanganan darurat terhadap pohon tumbang yang menghambat akses jalan. Pemantauan juga kami lakukan di aliran Sungai Klawing yang debit airnya meningkat cukup signifikan,” katanya.
Ia mengatakan hingga Rabu (22/10) pagi BPBD Purbalingga masih mengumpulkan laporan dari pemerintah desa dan masyarakat untuk memperbarui data dampak dan kerugian akibat bencana tersebut.
Setelah itu pihaknya akan segera melakukan asesmen dan penanganan secara menyeluruh.
“Kami mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat intensitas hujan masih tinggi di wilayah Purbalingga,” kata Prayitno. (*)